Alat Reproduksi Manusia
Alat reproduksi pada pria
- Alat reproduksi bagian luar (Genetalia eksterna)
- Penis, merupakan alat kopulasi yaitu untuk menyalurkan sperma ke dalam vagina.
- Skrotum (kantong testis), berfungsi melindungi testis dan mengatur suhu bagi pembentukan sperma.
- Lubang uretra, tempat keluarnya urine dan sperma.
- Alat reproduksi bagian dalam (Genetalia interna)
- Sepasang testis, tempat pembentukan sperma dan hormon testosteron.
- Epididimis, merupakan saluran sperma. Berfungsi juga sebagai tempat pematangan sperma.
- Vas deferens, merupakan saluran sperma menuju ke uretra.
- Vesikula seminalis (kantong sperma), merupakan tempat penampungan sperma.
- Saluran uretra, adalah saluran bersama antara urine dan sperma.
Alat reproduksi pada wanita
- Alat reproduksi bagian luar (Genetalia eksterna)
- Celah (vulva), terbentuk oleh dua bibir besar (labium mayora) pada bagian luar, dan dua bibir kecil (labium minora) pada bagian dalam.
- Kelentit (klitoris), jaringan erektil yang memiliki struktur seperti penis pada pria.
- Lubang uretra, merupakan lubang kencing.
- Alat reproduksi bagian dalam (Genetalia interna)
Organ reproduksi wanita
|
- Sepasang indung telur (ovarium), merupakan tempat pembentukan sel telur (ovum) dan hormon reproduksi (estrogen dan progesteron).
- Sepasang saluran telur (oviduk) atau tuba fallopii yang menyalurkan telur dari ovarium menuju uterus. Oviduk juga merupakan tempat terjadinya pembuahan (fertilisasi).
- Rahim (uterus), tempat pertumbuhan embrio.
- Leher rahim (cervix).
- Liang peranakan (vagina), tempat masuknya sperma dan keluarnya bayi saat melahirkan.
- Selaput dara (hymen).
Usia Subur
Sistem
reproduksi pada manusia mulai terlihat jelas pada saat usia subur yaitu diawali
pubertas, pada wanita ditandai peristiwa haid (menstruasi) yaitu
keluarnya darah akibat dari meluruhnya selaput rahim (endometrium)
disertai pecahnya pembuluh darah. Hal ini merupakan tanda wanita telah
menghasilkan sel telur. Usia subur pada wanita berakhir ketika sudah tidak haid
(menopause).
Tahap siklus
menstruasi:
- Fase menstruasi, dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron.
- Fase pra ovulasi, dipengaruhi oleh hormon FSH.
- Fase ovulasi, dipengaruhi oleh hormon LSH.
- Fase pasca ovulasi, dipengaruhi oleh hormon progesteron.
Sedangkan usia subur pada laki-laki
ditandai dengan mimpi basah, yaitu keluarnya sperma pada waktu tidur karena
terjadi rangsangan seksual dalam mimpinya. Usia subur pada laki-laki
berlangsung sepanjang hayat.
Fertilisasi
Apabila sel
telur bertemu dengan sperma pada tuba fallopii, maka akan terjadi
pembuahan dan terbentuklah zigot. Zigot akan membelah menjadi 2 sel, 4
sel, 8 sel, 16 sel dan terbentuklah kumpulan sel yang menyerupai bola. Jika
dapat tertanam di dalam rahim akan menjadi embrio. Embrio tumbuh di
dalam cairan amnion (air ketuban) yang dihasilkan oleh dinding amnion.
Air ketuban berfungsi melindungi embrio dari guncangan, benturan, kekeringan,
dan membantu persalinan. Embrio mendapatkan suplai makanan dan oksigen dari
induknya dengan perantara plasenta dan tali pusat. Fungsi plasenta adalah
sebagai berikut:
- Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.
- Mengalirkan zat sampah dari embrio ke induk.
- Melindungi janin dari berbagai racun dan penyakit.
Masa
kehamilan pada manusia berkisar 38 minggu (9 bulan 10 hari) dihitung dari masa
pembuahan, namun ada yang dilahirkan secara prematur yaitu usia kandungan
berkisar 7 bulan. Proses kelahiran bayi secara normal melalui vagina,
namun ada yang melalui bedah caesar karena pinggul sempit atau karena
posisi bayi sungsang atau melintang. Perkembangan embrio dalam rahim adalah
sebagai berikut:
- Usia 4 minggu, mulai tampak mata dan telinga.
- Usia 8 minggu, mulai tampak tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.
- Usia 10 minggu, sudah tampak sebagai bayi dengan kepala lebih besar dari badan.
- Usia 16 minggu, tampak organ sudah lengkap.
- Usia 38 minggu, sudah siap dilahirkan.
Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia
Penyakit Tidak Menular
- Kanker leher rahim dan kanker rahim
- Kista
- Kanker prostat (pada pria)
- Impoten (lemah syahwat)
Penyakit Menular
- Sifilis, disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
- Gonorhoe (GO/kencing nanah) disebabkan oleh bakteri Neisheria gonorhoe.
- Keputihan, disebabkan oleh Trichomonas vaginalis yaitu hewan protozoa sejenis flagellata
Cara mencegah penyakit kelamin adalah sebagai berikut:
- Menjaga kebersihan organ reproduksi (kewanitaan): membasuh dari arah depan ke belakang, membasuh dengan air daun sirih, sesering mungkin mengganti pakaian dalam, memilih bahan pakaian dalam terbuat dari katun untuk mengurangi kelembaban.
- Menjauhkan diri dari perbuatan zina (suka berganti pasangan) baik ditempat pelacuran maupun dengan pasangan selingkuh.
- Himbauan bagi para pezina untuk selalu memakai pelindung (kondom) bagi kaum prianya.
AIDS
AIDS (Acquired
Immuno Deficiency Syndrome) bukan merupakan penyakit pada sistem
reproduksi, namun AIDS dapat disebabkan karena adanya hubungan seksual oleh
penderita AIDS. AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit karena turunnya sistem
kekebalan tubuh. Penyebab AIDS adalah virus HIV (Human Immunodeficiency
Virus). Sampai sekarang belum ditemukan vaksin yang bisa mencegah seseorang
tidak terinfeksi HIV. Jadi begitu seseorang terkena HIV, virus terus berada di
dalam tubuh seseorang dan melemahkan sistem pertahanan tubuh (sel darah putih).
Jika pertahanan tubuh sudah lemah, orang akan mudah diserang oleh berbagai
macam penyakit. Penyakit-penyakit inilah yang dapat menyebabkan kematian.
Beberapa
perilaku yang beresiko menularkan AIDS antara lain:
- Hubungan seks dengan penderita AIDS
- Menerima transfusi darah yang sudah tercemar HIV
- Penggunaan jarum tindik atau pembuatan tato yang sudah tercemar HIV
- Penggunaan jarum suntik yang sudah tercemar HIV
- Ibu hamil yang terinfeksi HIV secara otomatis menularkan HIV pada bayi yang
SISTEM
REPRODUKSI PADA TUMBUHAN.
Reproduksi
pada tumbuhan berlangsung melalui 2 cara yaitu vegetatif dan generatif. Namun,
tidak semua tumbuhan dapat melakukan reproduksi vegetatif. Ada tumbuhan yang
hanya bereproduksi secara generatif saja. Reproduksi vegetatif pada tumbuhan
sering disebut juga propagasi vegetatif. Propagasi vegetatif dapat
terjadi secara alami maupun dengan bantuan manusia.
1.1 Reproduksi
secara vegetatif alami
Ada beberapa
cara tumbuhan melakukan propagasi vegetatif alami, antara lain dengan umbi
lapis, umbi batang, rizom, tunas liar (adventif), tunas, geragih, spora, dan
fragmentasi.
v Spora
Reproduksi
dengan spora biasanya terjadi pada lumut dan tumbuhan paku. Spora tumbuhan
lumut dibentuk oleh geneasi sporofitnya, yaitu di dalam sporangium (kotak
spora). Spora tumbuhan paku dihasilkan oleh daun fertile (sporofil) pada
permukaan bawah daun fertile(sporofil) pada permukaan bawah daun atau di
tepi-tepi daun.
v fragmentasi
Fragmentasi
adalah perkembangbiakan dengan cara memisahkan diri dari koloni induknya dan
tumbuhan menjadi indifidu baru. Pada umumnya, fragmentasi terjadi pada ganggang
hijau yang berbentuk filament, misalnya Hydrodictin sp.
v Tunas
Biasanya
tunas muncul pada tumbuhan yang telah dewasa (tua). Tunas ini dapat muncul dari
akar,batang,atau daun.
Pembentukan
tunas batang misalnya terjadi pada tumbuhan bamboo, tebu, dan pisang. Tunas
akar misalnya pada tumbuhan cemara, sukun, kesemek. Tunas daun pada tumbuhan
cocor bebek. Tunas-tunas yang muncul selain pada batang dinamakan tunas
adventif (liar).
v Umbi lapis
Umbi lapis
adalah batang yang tumbuh dibawah tanah. Bentuk umbi lapis menggelembung
,berair dan memiliki sisik-sisik daun yang berfungsi sebagai cadangan makanan.
Umbi lapis
memilliki tunas samping (anak umbi lapis) yang tumbuh di antara daun.Tunas
samping akan tumbuh menjadi individu baru dan memisahkan diri dari induknya.
Tumbuhan yang membentuk umbi lapis antara lain bawang merah Daffodil.
v Umbi batang
(Tuber)
Umbi batang
adalah batang yang menggelembung di bawah tanah. Umbi batang berisi cadangan
makanan. Pada umbi batang terdapat mata tunas-mata tunas yang kelak tumbuh
menjadi tumbuhan baru. Umbi batang terdapat antara lain pada kentang.
v Rizom
Rizom adalah
batang yang tebal dan tumbuh di bawah tanah. Pada rizom terdapat tunas,
sisik-sisik daun, dan antarruas. Jika rizom terpisah dari induknya maka akan
tumbuh menjadi individu baru. Rizom terdapat pada tumbuhan Zingiberaceae,
bamboo, dahlia, dan beberapa jenis rumput.
v Stolon
(Geragih)
Stolon
sering kita lihat pada rumout-rumputan liar. Stolon merupakan batang yang
menjalar di permukaan atau di bawah tanah. Panjang stolon ini bisa
bermeter-meter. Di sepanjang stolon tumbuh tunas-tunas liar yang kelak akan
tumbuh menjadi indifidu baru.
Stolon yang
menjulur di atas tanah misalnya pegagan (Centella asiatic) dan stroberi
(Fragraria fesca), sedangkan yang menjalar di bawah tanah misalnya rumput teki
(Cypcrus rotundus).
1.2 Reproduksi
Vegetatif secara Buatan.
Reproduksi
secara buatan merupakan cara reproduksi dengan campur tangan manusia.
Reproduksi cara ini bertujuan agar tumbuhan segera menghasilkan buah yang
berkualitas dan dalam jumlah yang lebih banyak serta tahan terhadap serangan
penyakit. Reproduksi secara buatan ini dapat melakukan bermacam-macam cara,
antara lain stek, cangkok, mengenten, okulasi, dan merunduk.
v Stek
Stek adalah
cara perkembangbiakan dengan menggunakan potongan-potongan batang atau cabang,
terutama pada daerah yang berbuku-buku, misalnya tanaman Hibiscus tiliaceus (waru)
dan Saccharum officinarum (tebu).
v Cangkok
Cangkok
adalah cara perkembangbiakan dengan membuang sebagian kulit dan kambium secara
melingkar pada cabang batang, lalu ditutup dengan tanah yang kemudian dibungkus
dengan pembalut (sabut atau pelastik). Setelah akar tumbuh , batang dipotong
kemudian ditanam. Cangkok hanya dapat dilakukan pada tumbuhan yang tergolong
dikotil, terutama buah-buahan.
v Mengenten
Mengenten
adalah menyambung dua jenis tumbuhan yang -berbeda. Mula-mula biji tumbuhan
disemaikan. Setelah tumbuh sebesar yang diinginkan, lalu dipotong dan disambung
dengan potongan cabang/ranting jenis tumbuhan lain yang kualitasnya lebih baik
dan diameter batangnya kurang lebih sama, lalu dibalut dan diikat dengan kuat.
v Okulasi
(Menempel)
Okulasi pada
dasarnya sama dengan mengenten, tetapi tumbuhan yang ditaruh di atas hanya diambil
mata tunasnya saja. Kedua macam tumbuhan yang diokulasi biasanya mempunyai
kelebihan-kelebihan tersendiri, misalnya tumbuhan jeruk yang perakarannya kuat,
buahnya sedikit dan kecil-kecil dengan tumbuhan jeruk yang perakaran lemah
namun dapat berbuah banyak dan besar-besar.
v Merunduk
Merunduk
adalah menundukkan cabnag/batang tumbuhan hingga masuk ke dalam tanah. Pada
bagian yang ditimbun tanah tersebut kemudian akan muncul akar. Setelah
perakaran kuat, lalu batang dipotong dan dipisahkan dengan induknya.
Reproduksi
vegetatif buatan yang memanfaatkan kemajuan teknologi adalah dengan system
kultur jaringan. Kultur jaringan adalah menanam/mengkultur sel tumbuhan dalam
medium buatan yang dilengkapi hormone. Dari sel tersebut akan tumbuh individu
baru yang sama dengan induknya.
Keuntungan-keuntungan
reproduksi secara vegetatif buatan antara lain, sifat-sifat tumbuhan hasil
reproduksi sama dengan sifat-sifat tumbuhan induknya dan cepat menghasilkan
buah. Kekurangan-kekurangannya antaralain system perakaran kurang kuat,
terutama yang dilakukan dengan stek atau cangkok; dan jika tanaman dipotong
ranting-rantngnya maka dapat menyebabkan menurunnya pertumbuhan.
1.3 Reproduksi
Generatif.
Perkembangan
khusus untuk tumbuhan Spermatophyta melalui dua peristiwa pentng, yaitu
penyerbukan dan pembuaha. Penyerbukan adalah sampainya serbuk sari di kepala
putik untuk tumbuhan Gymnospermae.
Berdasarkan
asal serbuk sari, penyerbukan dapat dibedakan menjadi beberapa macam,
perhatikan tabel berikut ini!
Jenis penyerbukan
|
Asal serbuk sari
|
Autogami
(penyerbukan sendiri)
|
Dari satu
bunga yang sama
|
Geitonogami
(penyerbukan tetangga)
|
Dari bunga
lain dalam satu pohon
|
Alogami
(penyerbukan silang)
|
Dari bunga
pohon lain yang masih satu spesies
|
Bastar
|
Dari bunga
lain yang berasal dari varietas lain
|
Agar serbuk
sari sampai ke kepala putik maka dalam penyerbukan ada hal-hal yang menjadi
perantaranya, antara lain angin, air, hewan, dan manusia.
v Angin
(Anemogami)
Anemogami
adalah sampainya serbuk sari ke kepala putik dengan bantuan angina. Ciri-ciri
bunga yang penyerbukannya secara anemogami adalah sebagai berikut:
- bunga tidak berwarna cerah, biasanya hijau, dan tidak terdapat kelopak bunga
- bunga tidak berbau
- tidak memiliki kelenjar madu
- benang sari bertangkai panjang dan berjumbai di luar bunga
- putik melekat di tengah
- serbuk sari sangat banyak, kecil seperti bubuk, kering, ringan, dan permukaannya halus
- struktur bunga sederhana
- putik berbentuk spiral atau pensil sehingga membentuk permukaan yang lebih besar untuk memudahkan menangkap serbuk sari.
Anemogami
dapat terjadi pada rumput-rumputan.
v Air
(Hidrogami)
Hidrogami
artinya sampainya serbuk sari ke kepala putik dengan bantuan air.
Hidrogami lazim terjadi pada tumbuhan air, misalnya Hydrilla, eceng
gondok, dan teratai.
v Hewan (Zoidiogami)
Penyerbukan
dengan perantara hewan biasanya dilakukan oleh serangga, burung, kelelawar, dan
siput.
Hewan-hewan
yang berperan dalam penyerbukan disebut polinator dan peristiwa
penyerbukannya disebut polinasi.
v Entomogami
Entomogami
adalah penyerbukan dengan perantara serangga. Entomogami biasanya terjadi pada
tumbuhan yang menghasilkan madu dan serbuk sari. Contoh hewannya, antara lain
kupu-kupu, lalat, kumbang, dan lebah.
Saat
mengisap madu, tubuh serangga tertempel serbuk sari, dan jika serangga beralih
ke bunga lain atau menyentuh kepala kepala putik tersebut sehingga terjadilah
penyerbukan.
Ciri-ciri
bunga yang diserbuki oleh serangga adalah sebagai berikut:
- mahkota dan benang sari berwarna cerah
- memiliki kelenjar madu
- benang sari di dalam bunga
- anthera (kepala sari) bersatu di bagian dasar atau belakangnya
- serbuk sari hanya sedikit, besar seperti tepung, berat, lengket, dan kadang-kadang permukaannya berukir
- putik lengket dan kecil
- struktur bunga termodifikasi untuk tempat mendarat dan makan bagi serangga
- bunga berbau harum
- Ornitogami
Ornitogami
adalah penyerbukan dengan bantuan burung. Bunga yang dipolinasi oleh burung
biasanya mengandung madu dan air, serta berwarna merah atau mengandung unsure
warna merah karena burung peka terhadap warna ini. Selain itu, bentuk bunga
yang diserbuki burung biasanya khusus. Contohnya, bunga yang diserbuki oleh
burung kolibri memiliki tabung nectar yang panjang dan sempit. Burung kolibri
menjilat madu dengan lidahnya yang tipis dan panjang.
v Kelelawar
(Kripterogami)
Kripterogami
adalah penyerbukan dengan bantuan kelelawar. Bunga yang dipolinasi oleh
kelelawar biasanya mekar di malam hari, berukuran besar, berwarna cerah, dan
letaknya tidaknya tersembunyi.
v Siput
(Malakogami)
Malakogami
adalah penyerbukan yang terjadi dengan bantuan siput. Malakogami terjadi pada
tumbuhan yang sering dikunjungi siput.
v Manusia
(Antropogami)
Antropogami
adalah penyerbukan yang sengaja dilakukan oleh manusia, misalnya penyerbukan
pada bunga tumbuhan vanili dan beberapa jenis anggrek. Penyerbukan dengan
perantara manusia biasanya dilakukan karena bunga tersebut tidak dapat
menyerbuk sendiri atau karena manusia ingin melakukan persilangan buatan untuk
mencari varietas-varietas baru.
Pembahasan
reproduksi generatif pada tumbuhan akan dibagi menjadi dua, yaitu kelas
Angiospermae dan Gymnospermae. Berikut akan dibahas satu persatu.
2.1 Pembuahan
pada Gymnospermae
Dalam
membahas pembuahan pada Gymnospermae diambil contoh Pinus merkusi.
Pada
tumbuhan berduri jarum (konifer), misalnya pinus, gamet jantan dan betina
dihasilkan dalam konus (strobilus). Konifer bersifat heterospora, artinya
menghasilkan mikrospora (gamet jantan) dan megaspora (gamet betina). Mikrospora
akan tumbuh menjadi dua mikrosporangia di dalam tiap mikrosporofil konus
jantan, sedangkan megaspora tumbuh menjadi 2 megasporangia (ovulum) di tiap
megasporofil konus betina . Ukuran konus jantan lebih kecil dibandingkan konus
betina.
Konus jantan
melepaskan mikrospora (serbuk sari) yang bersayap satu pasang yang kemudian
akan diterbangkan ke konus betina. Mikrospora (serbuksari) kemudian menempel
pada tetes penyerbukan.
Proses penyerbukan
Serbuk sari
yang sampai pada tetes penyerbukan terdiri dari dua sel, yaitu sel generatif
dan sel vegetatif. Serbuk sari akan terisap masuk lewat mikrofil ke dalam ruang
bakal biji (ruang serbuk). Di dalam ruang serbuk, serbuk sari kemudian tumbuh
membentuk buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari mulai menembus nuselus.
Pembuahan terjadi kira-kira satu tahun setelah penyerbukan. Selama satu tahun
tersebut, sel induk megaspora dalam nuselus melakukan meiosis menghasilkan 4
sel haploid. Satu sel haploid bertahan sebagai megaspore yang kemudian membelah
berkali-kali membentuk gametofit betina yang belum dewasa, sementara 3 inti
haploid sisanya berkembang menjadi dua arkegonium yang masing-masing mengandung
telur. Saat inilah telur sudah siap dibuahi.
Saat
pembuahan, buluh serbuk sari bergerak ke ruang sarkegonium Bersamaan dengan
itu, sel generatif membelah menjadi dua, yang satu disebut dislokator (sel
dinding) dan yang lain disebut sel spermatogen. Sel spermatogen kemudian
membelah menjadi dua spermatozoid yang bentuknya seperti rumah siput dengan
rambut getar yang tersusun dalam satu spiral.
Sesampainya
di ruang arkegonium, sel vegetatif lenyap dan spermatozoid dilepaskan ke dalam
ruang arkegonium yang berisi cairan sehingga spermatozoid dapat berenang-renang
Didalamnya
.kemudian terjadilah pembuahan sel telur oleh spermatozoid yang menghasilkan
zigot sebagai calon embrio.
Semua sel
telur dalam arkegonium mungkin dibuahi, tetapi hanya satu zigot yang berkembang
menjadi embrio. Embrio pinus mengandung akar rudiment (belum sempurna) dan
beberapa daun-daun embrio yang disebut kotiledon.
Pembuahan
pada Gymnospermae disebut pembuahan tunggal karena hanya terjadi satu kali
pembuahan, yaitu antara spermatozoid dengan sel telur.
2.2 Pembuahan
pada Angiospermae
Organ
reproduksi Angiospermae adalah bunga. Bunga terdiri atas kelopak (calyx),
mahkota (corolla), benang sari (stamen), dan putik (pistillum). Yang berfungsi
sebagai alat kelamin betina adalah putik.
Benang sari
terdiri atas kepala sari (anthera) dan tangkai sari (filament). Gamet jantan
(serbuk sari) dibentuk dalam kepala sari. Di dalam kepala sari terdapat
ruang-ruang serbuk sari yang jumlahnya tergantung spesiesnya. Di tiap ruang
serbuk sari terdapat sejumlah mikrosporofit yang bersifat diploid.
Mikrosporosit-mikrosporosit membelah secara meiosis menjadi 4 mikrospora. Tiap
mikrospora lalu berkembang menjadi mikrospora dewasa atau serbuk sari (pollen).
Tiap serbuk sari mengandung 1 inti generatif dan 1 ssel tabung yang siap untuk
membuahi.
Putik
terdiri atas kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus), dan ovarium yang
berisi ovulum (bakal biji). Kepala putik berfungsi sebagai tempat melekatnya
serbuk sari, tangkai putik berfungsi sebagai tempat lewatnya buluh serbuk, dan
ovarium adalah tempat pembentukan gamet betina atau sel induk megaspora
(kandung lembaga).
Sel tersebut
membelah secara meiosis membentuk 4 sel, tetapi hanya satu yang bertahan
menjadi megaspore.
Inti sel
megaspora ini kemudian membelah menjadi dua, dan tiap-tiap inti membelah
menjadi dua, dan tiap-tiap inti membelah lagi dua kali berturut-turut dan
akhirnya menjadi delapan inti. Selanjutnya, tiga inti menempatkan diri di bagian
dinding dan disebut antipoda dan satu inti menuju ketengah; tiga inti
lainnya menempatkan diri pada daerah dekat mikrofil dan satu inti menuju
ketengah. Dua dari tiga inti di dekat mikrofil tersebut yang berada di tepi
dinamakan sinergid (sel pengiring) dan yang di tengah adalah sel telur
(ovum). Adapun inti-inti yang menuju ke tengah kemudian melebur menjadi inti
yang diploid (2n) dan dinamakan inti kandung lembaga sekunder (inti sel polar).
Pembuahan
pada Angiospermae diawali oleh peristiwa penyerbukan, yaitu sampainya serbuk
sari pada kepala putik. Melekatnya serbuk sari karena adanya zat perekat yang
dihasilkan oleh kepala putik. Serbuk sari tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang
kemudian dengan gerak kemotropi bergerak ke bakal biji di dalam bakal buah.
Pada saat
serbuk sari tumbuh menjadi buluh serbuk sari, dinding luarnya (eksin) pencah
dan dinding dalamnya (intin) larut lalu tumbuh memanjang.
Di dalam
buluh serbuk sari, sel generatif membelah secara mitosis membentuk 2 sperma
(gamet jantan), sedangkan inti vegeratif tidak membelah.
Buluh serbuk
sari yang jumlahnya banyak menuju ke bakal bji (kandung lembaga). Setelah
sampai pada mikrofil, inti vegetatif berdegenerasi kemudian lenyap. Inti
generatif (sperma) masuk dan terjadilah pembuaha. Salah satu sperma membuahai
sel telur (ovum) yang kemudian tumbuh menjadi embrio, dan satu sperma yang lain
membuahi inti kandung lembaga sekunder yang kemudian menjadi endosperma.
Endosperma berfungsi sebagai cadangan makanan bagi embrio. Dengan demikian, terjadilah
dua macam pembuahan, oleh sebab itu dinamakan pembuahan ganda. Selang waktu
antara terjadinya peristiwa penyerbukan sampai pembuahan relative singkat.
Pada
peristiwa pembuahan, jika inti generatif masuk melalui mikrofil dinamakan porogami,
dan jika tidak melalui mikrofil disebut aporogami. Bilamana melalui
kalaza disebut kalazogami.
Menurut asal
terbentuknya, embrio dapat terjadi secara amfimiksis dan apomiksis. Amfimiksis
adalah terbentuknya embrio melalui peleburan sperma dan ovum, sedangkan apomiksis
adalah terbentuknya embrio tanpa melalui peleburan sperma dan ovum.
Apomiksis
dapat terjadi karena adanya peristiwa berikut ini.
- Partenogenesis; merupakan pembentukan embrio dari sel tanpa di buahi oleh spermatozoid.
- Apogami; merupakan pembentukan embrio dari bagian-bagian lain dari kandung lembaga tanpa perkawinan, misalnya antipoda atau sinergid.
- Embrio adventif; merupakan pembentukan embrio dari sel selain kandung lembaga, misalnya dari sel-sel nuselus.
Peristiwa
apomiksis menyebabkan poliembroni, yaitu terdapat lebih dari satuembrio
dalam biji, misalnya kita jumpai pada jeruk (Citrus sp), mangga (Mangifera
indica), dan duku (Lansium domesticum).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar